Saturday, December 15, 2012

Zayn Love Story - "Love you? Impossible!" {Part 24}



Made By : @FathimHaddad501

Cast: - You as (Your Name)
- @zaynmalik and the other boys of @onedirection
- Malik's family






~♥~


~~

Kamu lemes, kamu gak mau balik sama zayn, kamu uda terlalu sakit, tp bagaimana dengan mamamu, ia akan memaksamu untuk kembali.

Kamu berfikir sejenak, mungkin mamamu benar, ini harus diselesaikan, kamu harus jelasin juga ke zayn kesalahpahaman saat itu, tapi... Apa kamu bisa? Apa ia mau mendengarmu?

Mamamu mendekatimu, memelukmu, dan mengusap kedua pipimu, "tenang ya sayang, mama ngerti perasaan kamu, kamu masih muda untuk mendapatkan cobaan dalam rumah tangga seperti ini, tp kamu gak perlu khawatir, mama akan selalu ada buat bantu kamu sayang". Lalu ia mencium keningmu, dan kamu memeluknya erat.

"maah... Ada tamunya mamah tuh!". Panggil papamu dari luar.

Mamamu melepaskan pelukannya, "iya iyaah!"

"mah bentar! Tadi di kulkas ada buah2an banyak banget aku makan yah".

"iyaiya, abisin aja semuanya, Eh tapi! Jangan makan yg nanas yah, kamu gak boleh, itu buat mama aja". Katanya sambil berlalu meninggalkanmu.

"emang kenaaapa aku gak boleh nanas?". Katamu sendiri membuka pintu kulkas.

"yah inimah nanas semuanya, apel sama mangganya cuma dikit". Gerutumu.

Kamu malah mengambil nanas itu ketimbang buah2an yg lain, karna kamu males mengupas kulitnya juga jd kamu ambil yg nanas karna rudah terpotong potong rapih, mungkin habis dikupas mamamu.

"si mama rakus banget, nanas segini banyak buat dia doang -_-, bagi yah maaah". Ocehmu sendiri sambil memilih milih yg mana nanas yang kamu lahap terlebih dahulu.

~~

*in london*

1D sudah selesai dengan tour konsernya, dan kembali ke negara mereka.

Niall yg mengingat janji zayn yg mau mendengar penjelasannya sekarang menghampiri zayn menagih janji tersebut.

"not here niall". Bisik zayn.

"Well, what if your house?".

"now?". Karna mereka baru sampai dan masi dibandara, jd zayn fikir terlalu cepat, dan ia sangat letih.

"I don't want to let this issue drag on".
Sambar niall.
dan akhirnya niall pulang ke rumah malik fam.

"Zayn, how are you doing now? You look so tired". Sambut mom trisha yg membuka pintu.

"Ya mum, little". Zayn memeluk mom.

"zaaayn!". Safaa lari dan memeluk zayn.

"heyy!". Zayn membalas pelukannya.

"niall?". Sapa Mom trisha.

"yeah, i had affair to do with him".

"okay, go".

"thanks".

Dan niall masuk, zayn menyuruhnya untuk menunggu diruang tamu, karna ia harus menaruh koper2nya dikamar.

~~

Zayn p.o.v ~

sekarang aku kembali, bersama niall, apa tanggapan (yn) jika ia tau aku membawanya kemari untuk membicarakan hubungan mereka?

Tapi... Dimana dia? Apa ia kuliah? Tunggu, hari apa ini? Bukankah seharusnya ia libur?

Aku membuka kamarku, aku agak membatu beberapa menit saat kulihat isi kamarku.

Kemana barang2 serba si kucing pemalas itu? Kenapa nuansa pink sebelumnya dikamarku telah berubah putih polos lagi?

Sekarang aku mulai bergerak, mejanya... Kosong, lemarinya... Kosong, handuk marrie yg biasa ia gantung dikamar mandi sudah menghilang.

Entah kenapa tubuh ini kembali kaku, ku letakkan koper2ku disamping ranjang, aku duduk diatas ranjangku, kulihat lagi sekeliling kamarku, benar2 tak ada satupun barang miliknya.

"hey zayn?". Safaa memanggilku di daun pintu.

"what?". Ia mendekat dan duduk disampingku.

"No she is here, quiet is not it?". Ucapnya yg membuat jantungku tiba2 melemah.

"u mean?".

"Didn't you know she went back to her country?".

'TEG!'. aku agak kaget mendengarnya.

"why?".

"She didn't tell u?". Tiba2 kakakku doniya menyusul.

Aku diam, mungkin doniya tau jawabannya adalah tidak.

Aku menunduk, mencari jawaban mengapa (yn) tak memberitahuku.

Aku ingat! Oh my god. aku yg pertama, aku yg pertama melakukan ini padanya, aku yg tak mau bicara padanya, apa karna itu ia tak memberitauku?

"since when?". Tanyaku datar.

"Already more than a month, she initially promise will not be long, but until now, mom continued to call her, and she said they wanted to stay there, I suspect you have a problem with it, let alone heard your last fight".

Aku diam kembali, berfikir apa yg sebenarnya aku rasakan, bukankah ia mencintai pria lain? Niall? Bukankah aku sudah berjanji tak akan pernah mencintainya?

Tapi aku merasa tak sempurna lagi jika ia tak ada bersamaku, kenapa denganku? I love her? Immpossible!

Masa bodo jika ia pergi dan tak mau kembali, bukankah itu bagus?

Hey! Kenapa hatiku terasa sangat sakit mengatakan hal itu? Sesak!

Lalu, apa sekarang, apa yg harus aku lakukan? Melupakannya untuk niall? Tidak bisa! Hya, aku tak bisa, tapi kenapa?

"Before he left, I accidentally saw a rush to put something in the drawer". Lanjut doniya, dan dengan cepat tatapanku teralih ke laci ranjang tepat di sampingku.

Aku membuka laci itu, ada sepucuk kertas yg terlipat lipat, warnanya pink, aku tau ini dari bindernya, dan saat kuambil kertas tersebut sesuatu terjatuh dari dalamnya, menggelinding nyaring sampai ke pintu kamarku dan menabrak sepasang kaki, mom.

Mom mengambil benda itu, diperhatikannya baik2, cincin! Cincin yg sama dengan yang ku kenakan sekarang.

"this?". Mom tak mengerti.

Buru2 kubuka lipatan surat itu dan kubaca dalam hati, isi surat itu....

'mungkin saat kau membuka surat ini akan ada sesuatu yang terjatuh, terdengar agak nyaring, dan bergelinding entah kemana, seperti itulah aku sekarang.

Saat kau putuskan untuk tak pernah dan memang tak pernah memperdulikanku, menganggapku, bicara padaku, atau bahkan mencintaiku.

Aku terjatuh, nyaring?. Hatiku berteriak nyaring sekali, membuatku tak tau harus pergi kemana lagi.

Kau tau? Saat kau bilang bahwa kau mencintaiku malam itu.... Aah.. Mungkin kau tak ingat, kau mabuk berat.

Saat itu kau seperti cemburu buta pada niall, kau marah padaku karna niall, karna ia memelukku.

Andai kau bisa mendengar suara hatiku, kau akan mendengar suara teriakan bahagiaku.

Malam itu.. Kau melakukannya, melakukan sesuatu yang tak pernah kubayangkan sebelumnya, kau yang memaksaku.

Tak jarang kau selingkan kata cinta ditelingaku, kau ingat? Kuharap tidak.

.....'.

Kuhentikan bacaanku dan mencoba mengingat, apa benar? Aku? Dengannya? Melakukan "itu?".

Dan aku kembali melanjutkan.

'.....
Entah kata itu datang dari lubuk hatimu, atau hanya sebatas menumpahkan hasrat birahimu saja.

Kau yg memintaku melakukan ini, kau yang mencampakkan ku, setelah itu kau lakukan, kau menganggapku hanya hembusan angin yg tak terlihat dan dianggap.

Aku ingin kau tau bahwa aku sakit, aku berteriak dalam hati saat kau lakukan itu padaku.

Ada rasa inginku menyampaikan bahwa jika aku memang mencintai niall, sahabatmu, apa aku mau melakukan hal "itu" padamu, dan jika benar aku mencintai niall, apa aku akan bersikukuh mengatakan bahwa itu tidak benar? Bahwa kau salah paham? Lalu untuk apa aku menulis surat ini jika aku memang mencintainya?

Zayn, sangat takut aku menulis ini, menulis.. Bahwa aku.. Aku mencintaimu.

Tapi, aku tau kau tak perduli lagi padaku, kau memang tak pernah men93
cintaiku, maka ku lepaskan benda itu padamu, aku tak mau menyimpannya, aku takut, aku takut aku terluka selamanya.

Entah kau apakan benda itu terserah padamu.

Dan... 





To Be Continued~


Komentarnya ditunggu ya sayaang ;) kaka bakal seneng banget loh dikomen, sepedes apapun kaka terima kalo itu untuk memperbaiki next story kaka :D i'm wait okay :)

0 komentar:

Post a Comment

Apabila merasa artikel ini bermanfaat, boleh di share dimana saja. Tetapi tolong untuk menyertakan link sumbernya. Thanks :)

 
ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ Blogger Template by Ipietoon Blogger Template